18 Des 2009

Perkenalan dengan Karl May dan Old-Shatterhandnya


Kemarin abis nonton Sang Pemimpi di XXI Ciwalk sama 30an anak Arsi08 (bnyk banget ya...?) Tapi bukan tentang filmnya yang mau aku bahas, melainkan tentang buku yang muncul di film itu.

Kalau nggak salah itu pas bagian Arai, Ikal, dan Jimbron semangat untuk belajar dan diperlihatkan mereka lagi baca buku. Nah, di bagian itu aku liat sekilas buku yang dipegang Jimbron tuh udah jadul (jaman dulu) banget, warnanya biru-putih dan judulnya ada kata 'Kafilah...' apa gtu. Aku familiar banget sama judul dan gambar covernya. Serasa ngeliat buku terbitan Pradnya Paramitha, penerbit yang menerbitkan buku favoritku... Winnetou.

Aku langsung mengenang kembali gimana dulu pertama kalinya aku kenalan sama Karl May (sang pengarang), Old-Shatterhand, dan Winnetou...

Masih inget banget, waktu itu aku kelas 1 SMP. Buku bacaanku hanya seputar Harry Potter, Trio Detektif, Lima Sekawan, dll. Sejak dulu aku nggak suka bacaan horor. Suka penasaran sih. Tapi dari pada nggak bisa tidur dan minta ditemenin ke mana-mana karena takut, mendingan nggak usah baca sama sekali buku horor. Karena itu, aku nolak habis-habisan pas papaku (yang suka baca buku juga) nyodorin buku jadul berjudul "Gunung Setan di Rocky Mountains" karangan KArl May. Ngeliat covernya yang jadul dan tampak menyeramkan, juga baca kata "...Setan..." di judulnya, aku langsung mikir itu buku horor.

Aku nolak baca buku itu walaupun papaku bilang, "Bagus, bagus kok bukunya. Kamu pasti langsung suka," Papaku memang tahu banget jenis buku yang aku suka. Setiap beli buku, hampir nggak pernah melenceng dari selera aku. Tapi, saat itu aku bener-bener nggak percaya banget sama papaku. Nggak akan baca!

Tapi papaku ngotot banget itu buku bagus, dan maksa aku untuk baca. Aku kesel banget. Terserah orang dong mau baca apa nggak. Pokoknya aku nggak mau. Apalagi bukunya jadul banget, kertasnya udah kuning gitu. Males banget lah...

Akhirnya papaku naro tuh buku di rak meja belajar di kamarku sambil ngomong, "Bukunya disimpen di sini. Nggak boleh keluar dari kamar kamu sebelum dibaca,"

Saat itu aku mikir, maksa banget sih!
Tapi, akhirnya aku penasaran juga. Ada apa sih dengan buku itu sampe-sampe papaku maksa banget aku buat baca?

Akhirnya aku baca tuh, sambil takut-takut, cuz aku kan mikirnya itu buku horor. Tapi aku nggak nemuin sesuatu yang menyeramkan meskipun udah baca sekitar 10 halaman. Yang bikin aku agak terganggu justru bukan ceritanya, tapi bukunya yang udah kuning itu dan.... ejaannya yang jadul banget!! Swear deh, jadul banget. Ada kata-kata 'jikalau' atau 'bilamana', nggak familiar. Tapi masih okelah, aku bisa ngerti n ngikutin ceritanya.

Aku baca, baca, baca.
Baru sampai 1 bab, aku langsung SUKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!
Ya ampun! Padahal baru 1 bab gitu, baru permulaan masalah. Boleh dibilang belum ada apa-apanya, cuz blm ada masalah, klimaks. dan sebagainya. Tapi aku bener-bener langsung jatuh cinta. Terutama sama karakter Old-Shatterhandnya...

Aku nggak bisa ngelepas tuh buku. Karena itu buku terbitan jadul, satu buku dipisah jadi tiga buku, nggak kaya sekarang. Contoh, buku Winnetou Kepala Suku Apache jaman sekarang cuma 1 buku yang tebel. Dulu, itu buku dibikin 3 jilid, jadi rada kesel soalnya susah nyari yang lengkap. Selesai sama yang jilid 1, aku langsung lanjutin jilid 2, terus ke jilid 3. Padahal waktu SMP itu aku bacanya masih yang males-malesan.

Yah begitulah. Setelah selesai dengan buku "Gunung Setan di Rocky Mountains" yang sama sekali nggak ada horor-horornya seperti yang aku kira, aku langsung ngajak papaku ke Pasar Buku Bekas di Senen. Aku berdua papaku (mamaku n ade2ku yang nggak tertarik, pergi ke Atrium) ngubek-ngubek tuh pasar, jalan dari toko yang satu ke yang lainnya, dari siang sampe sore. Bener-bener ngeborong buku KARL MAY!

Aku inget banget, waktu nanyain buku itu ke pedagang buku bekasnya, mereka langsung ngomong, "KArl May? Oh, KArl May yang Raja Minyak itu ya?" Hahaha, memang salah satu bukunya ada yang berjudul Raja Minyak. Bahkan mereka pun tahu itu...

Sebenarnya udah banyak yang didapet, tapi kurang lengkap. Ya itu tadi, gara-gara 1 buku dibagi jadi 3 jilid. Ada yang dapet jilid 1&2, jilid 3nya nggak ada. Malah ada yang cuma jilid 2-nya doang, dll. Setelah selesai ngubek-ngubek Senen, akhirnya kita pergi ke penerbitnya, Pradnya Paramitha, nyari serial dan jilid yang belum lengkap. Sayangnya di sana juga udah nggak lengkap. Jadi aku pulang dengan buku yang seadanya aja, tapi aku SENANG!

Beberapa tahun kemudian, muncul terbitan baru buku Winnetou di Gramedia. Kertasnya kertas HVS, putih, nggak kuning kaya terbitan dulu lagi. Ejaannya sudah diperbaiki. Bukunya nggak berdebu lagi kaya buku yang dulu, juga udah nggak dibikin jadi 3 jilid yang tipis-tipis, melainkan 1 buku tebal. Tapi kenapa ya, dengan semua perbaikan dan hal-hal bagus dari terbitan yang baru ini, buatku Karl May, Old-Shatterhand, dan Winnetou itu identik dengan kertas kuning, berdebu, ejaan aneh, 3 jilid tipis, dan kertas rapuh yang robek kalau dilipat...

Dari pertemuan aku dengan Karl May dan Old-Shatterhand ini, aku belajar beberapa hal:
1. Jangan lihat sesuatu dari penampilan luarnya saja
2. Kesan pertama sering kali berbohong
3. Papaku bener-bener tahu seleraku. Maksa aku baca bukan karena keegoisannya, tapi karena tahu aku pasti akan menyesal kalau tidak mengenal buku ini (dan memang begitu). Aku bersyukur banget papaku dulu maksa aku baca. Papaku--mengambil kutipan dari film Sang Pemimpi-- benar-benar Ayah Nomor Satu di Dunia....

Saya telah berbicara.
Howgh.

3 apz kata kamu(komentar):

Anonim mengatakan...

parah banget blog-nya kasihan gak pernah diurus :P

asrils mengatakan...

hhahaha,, sori deh jess,,
banyak yg diurus soalnya selain blog ini,
*sok sibuk, :P

Pasar Ireng mengatakan...

Halo,...
Seandainya anda ada di Jakarta, dan Kalau boleh ingin saya minta ijin utk men-scan buku2 Winnetou terbitan Pradnya Paramita milik anda, karena sulit sekali mencari yg lengkap.
Sedangkan menurut saya, yg jadoel terbitan Pradnya tsb jauh lebih enak dibaca gaya bahasa-nya drpd yg versi2 baru.
Silahkan hub saya di e-mail kl berkenan, pasarireng@gmail.com
terima kasih sebelumnya.

Posting Komentar

 

2day . . . Design by Insight © 2009