Perkenalan dengan Karl May dan Old-Shatterhandnya


Kemarin abis nonton Sang Pemimpi di XXI Ciwalk sama 30an anak Arsi08 (bnyk banget ya...?) Tapi bukan tentang filmnya yang mau aku bahas, melainkan tentang buku yang muncul di film itu.

Kalau nggak salah itu pas bagian Arai, Ikal, dan Jimbron semangat untuk belajar dan diperlihatkan mereka lagi baca buku. Nah, di bagian itu aku liat sekilas buku yang dipegang Jimbron tuh udah jadul (jaman dulu) banget, warnanya biru-putih dan judulnya ada kata 'Kafilah...' apa gtu. Aku familiar banget sama judul dan gambar covernya. Serasa ngeliat buku terbitan Pradnya Paramitha, penerbit yang menerbitkan buku favoritku... Winnetou.

Aku langsung mengenang kembali gimana dulu pertama kalinya aku kenalan sama Karl May (sang pengarang), Old-Shatterhand, dan Winnetou...

Masih inget banget, waktu itu aku kelas 1 SMP. Buku bacaanku hanya seputar Harry Potter, Trio Detektif, Lima Sekawan, dll. Sejak dulu aku nggak suka bacaan horor. Suka penasaran sih. Tapi dari pada nggak bisa tidur dan minta ditemenin ke mana-mana karena takut, mendingan nggak usah baca sama sekali buku horor. Karena itu, aku nolak habis-habisan pas papaku (yang suka baca buku juga) nyodorin buku jadul berjudul "Gunung Setan di Rocky Mountains" karangan KArl May. Ngeliat covernya yang jadul dan tampak menyeramkan, juga baca kata "...Setan..." di judulnya, aku langsung mikir itu buku horor.

Aku nolak baca buku itu walaupun papaku bilang, "Bagus, bagus kok bukunya. Kamu pasti langsung suka," Papaku memang tahu banget jenis buku yang aku suka. Setiap beli buku, hampir nggak pernah melenceng dari selera aku. Tapi, saat itu aku bener-bener nggak percaya banget sama papaku. Nggak akan baca!

Tapi papaku ngotot banget itu buku bagus, dan maksa aku untuk baca. Aku kesel banget. Terserah orang dong mau baca apa nggak. Pokoknya aku nggak mau. Apalagi bukunya jadul banget, kertasnya udah kuning gitu. Males banget lah...

Akhirnya papaku naro tuh buku di rak meja belajar di kamarku sambil ngomong, "Bukunya disimpen di sini. Nggak boleh keluar dari kamar kamu sebelum dibaca,"

Saat itu aku mikir, maksa banget sih!
Tapi, akhirnya aku penasaran juga. Ada apa sih dengan buku itu sampe-sampe papaku maksa banget aku buat baca?

Akhirnya aku baca tuh, sambil takut-takut, cuz aku kan mikirnya itu buku horor. Tapi aku nggak nemuin sesuatu yang menyeramkan meskipun udah baca sekitar 10 halaman. Yang bikin aku agak terganggu justru bukan ceritanya, tapi bukunya yang udah kuning itu dan.... ejaannya yang jadul banget!! Swear deh, jadul banget. Ada kata-kata 'jikalau' atau 'bilamana', nggak familiar. Tapi masih okelah, aku bisa ngerti n ngikutin ceritanya.

Aku baca, baca, baca.
Baru sampai 1 bab, aku langsung SUKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!
Ya ampun! Padahal baru 1 bab gitu, baru permulaan masalah. Boleh dibilang belum ada apa-apanya, cuz blm ada masalah, klimaks. dan sebagainya. Tapi aku bener-bener langsung jatuh cinta. Terutama sama karakter Old-Shatterhandnya...

Aku nggak bisa ngelepas tuh buku. Karena itu buku terbitan jadul, satu buku dipisah jadi tiga buku, nggak kaya sekarang. Contoh, buku Winnetou Kepala Suku Apache jaman sekarang cuma 1 buku yang tebel. Dulu, itu buku dibikin 3 jilid, jadi rada kesel soalnya susah nyari yang lengkap. Selesai sama yang jilid 1, aku langsung lanjutin jilid 2, terus ke jilid 3. Padahal waktu SMP itu aku bacanya masih yang males-malesan.

Yah begitulah. Setelah selesai dengan buku "Gunung Setan di Rocky Mountains" yang sama sekali nggak ada horor-horornya seperti yang aku kira, aku langsung ngajak papaku ke Pasar Buku Bekas di Senen. Aku berdua papaku (mamaku n ade2ku yang nggak tertarik, pergi ke Atrium) ngubek-ngubek tuh pasar, jalan dari toko yang satu ke yang lainnya, dari siang sampe sore. Bener-bener ngeborong buku KARL MAY!

Aku inget banget, waktu nanyain buku itu ke pedagang buku bekasnya, mereka langsung ngomong, "KArl May? Oh, KArl May yang Raja Minyak itu ya?" Hahaha, memang salah satu bukunya ada yang berjudul Raja Minyak. Bahkan mereka pun tahu itu...

Sebenarnya udah banyak yang didapet, tapi kurang lengkap. Ya itu tadi, gara-gara 1 buku dibagi jadi 3 jilid. Ada yang dapet jilid 1&2, jilid 3nya nggak ada. Malah ada yang cuma jilid 2-nya doang, dll. Setelah selesai ngubek-ngubek Senen, akhirnya kita pergi ke penerbitnya, Pradnya Paramitha, nyari serial dan jilid yang belum lengkap. Sayangnya di sana juga udah nggak lengkap. Jadi aku pulang dengan buku yang seadanya aja, tapi aku SENANG!

Beberapa tahun kemudian, muncul terbitan baru buku Winnetou di Gramedia. Kertasnya kertas HVS, putih, nggak kuning kaya terbitan dulu lagi. Ejaannya sudah diperbaiki. Bukunya nggak berdebu lagi kaya buku yang dulu, juga udah nggak dibikin jadi 3 jilid yang tipis-tipis, melainkan 1 buku tebal. Tapi kenapa ya, dengan semua perbaikan dan hal-hal bagus dari terbitan yang baru ini, buatku Karl May, Old-Shatterhand, dan Winnetou itu identik dengan kertas kuning, berdebu, ejaan aneh, 3 jilid tipis, dan kertas rapuh yang robek kalau dilipat...

Dari pertemuan aku dengan Karl May dan Old-Shatterhand ini, aku belajar beberapa hal:
1. Jangan lihat sesuatu dari penampilan luarnya saja
2. Kesan pertama sering kali berbohong
3. Papaku bener-bener tahu seleraku. Maksa aku baca bukan karena keegoisannya, tapi karena tahu aku pasti akan menyesal kalau tidak mengenal buku ini (dan memang begitu). Aku bersyukur banget papaku dulu maksa aku baca. Papaku--mengambil kutipan dari film Sang Pemimpi-- benar-benar Ayah Nomor Satu di Dunia....

Saya telah berbicara.
Howgh.
Read More

Labil

Bukan aku yang labil loh maksudnya,,
Well, memang sih, beberapa waktu yang lalu aku ngerasain perasaan labil ini. Tapi pastinya setiap orang pernah ngerasain perasaan labil, g tenang, g seimbang, terombang-ambing dengan masalah dan pikiran sendiri, seperti nggak ada pegangan.

Sekarang, aku nggak bermaksud untuk membahas apa yang bikin labil aku kemarin. Yang sudah lewat, biarlah lewat. G usah diungkit-ungkit lagi karena terkadang rasanya menyakitkan. Aku cuma mau ngasih saran (tanpa bermaksud menggurui) buat teman-temanku yang AKU TAHU BANGET sekarang ini banyak yang lagi labil.

Perasaan labil itu awal mulanya berasal dari masalah yang sedang menimpa kita, dan kemudian membuat kita merasa tertekan. Awalnya mungkin kita bisa curhat dengan teman kita. Curhat ini dan itu. Tapi bagaiman pun juga, akhirnya kita akan menyadari... yang mengalami semua ini itu KITA, bukan teman kita. Walaupun mungkin mereka memang mendengar keluh kesah kita, memberi nasihat, namun pada akhirnya yang harus bangkit, berjuang, dan menghadapi semuanya adalah KITA.

Saat itulah kita merasa sendiri. Berusaha membangkitkan diri sendiri. Kita akan mulai banyak merenung, bukan tentang masalah yang sedang kita hadapi saja, tapi juga tentang hidup kita. Apa yang sudah kita lakukan, kesalahan yang pernah kita perbuat, jasa-jasa orang tua kita, pacar, prestasi akademis, dan sebagainya. Ada beberapa orang yang dengan merenung akan mendapatkan pencerahan dalam dirinya sendiri. NAmun ada juga yang semakin merenung, semakin pusing.

Menurutku, untuk keluar dari semua pikiran yang semakin memusingkan kita. Kita haruas melupakan semua hal tersebut. Sulit memang, padahal semua itu ada di sekeliling kita. Namun berusahalah. Pada saat itu kita akan menyadari, terkadang sikap CUEK itu bisa berdampak baik dan memiliki manfaat.

Itulah yang saya lakukan pada beberapa waktu yang lalu. Cuek, lupakan semua masalah yang ada. Sulit memang. Tapi mulailah dengan sugesti, bahwa hidup kita aman , damai, tentram, dan sebagainya. Selama beberapa waktu kita akan merasa tenang kembali dengan sugesti tersebut. Ketika kita sudah tenang, kembalilah melihat masalah tersebut dengan perlahan-lahan. Insya Allah kita bisa melihat masalah tersebut dengan sudut pandang yang baru, yang berbeda. Saat itulah kita sadar, ternyata masalah yang membelit kita, g serumit yang kita kira. Kita sadar masalah kita hanyalah berupa sebutir pasir dari hamparan pasir yang luas.
Kini, ketika kita suda bisa dengan tenang menerima masalah atau kondisi tersebut dengan rela dan ikhlas, Insya Allah kita bisa mendapatkan jalan keluarnya.

aminnnnnnnnnnnnn.............


Read more

15 Agu 2009

Arsi

Alhamdulillah bgt,,,
akhirnya dapet juga jurusan Arsi...
Setelah menunggu bertahun2,,
setelah berharap berbulan2,,,
dpt juga...
Thanks Allh, Thanks Dad, Thanks Mom, Thanks Sists, Thanks teman2...
n Thanks 4 ITB..
hehehe,,,
Read more

6 Feb 2009

Mengenang,,

Begitu banyak yang terjadi,
kangen rasanya ngebuga blog ini lagi,,.
Inget dulu, pas lagi jaman2nya bikin blog,
Pusing kesana-kesini,,
Ada yang eror (untung punyaku g eror),,
ngisi comment yang macem2,
Nulis blog yamng macem2 jg (tentunya)..
Pusing UAS,
Pusing UN,
Pusing tes masuk universitas,
G tau mau kmna akhirnya,,,
Tes Untar, yg bikin ak seneng cuz untuk prtama kalinya dpt pmbritahuan lulus tes,
Tes USM 1 ITB, yang menyebalkan cuz ak g ktrima
Tes Telkom, yang menyebalkan jg cuz kterima tapi g dijurusan yg ak mau
Tes USM 2 ITB, yng lebih menyakitkan cuz u/ kdua klinya ak dtolak
Tes UMB UI, yang g ktrma jg
Tes Unpar, yang seneng banget krna akhirnya dpt ARSI,
SPMB, yg tak diharapkan tapi malah ktrma jg ITB stlh 2 kali ditolak,,
Aneh,,
G percaya,,
Bingung pilih mana,,
Well, itu smua udah rencana Allah,
Thanks Allah!!
Skg udh smstr kedua kuliah d t4 yg ak inginkan sjak kcil,
Thanks Allah!
Read more

19 Jun 2008

Unpar!!!

Alhamdulillah!!!! Senangnya. . . . akhirnya pengumuman Unpar keluar juga, dan aku berhasil masuk arsitektur Unpar!!!Yes!! Yes!
Thanks GOD!!!
Read more

24 Nov 2007

Harry Potter, the boy who lived

Yes!! Yes!! Yes!!! Akhirnya datang juga buku Harry Potter yang ke-7!!! Yes!!Yes!!!yes!!!

Mang sih baru muncul tanggal 13 Januari nanti, tapi tetep aja Yes!! Akhirnya, setelah berbulan-bulan aku nutup kuping dari semua desas-desus yang beredar tentang crita di nomer 7, (cuz kalo udah tau duluan, pas bacanya kan ydah g seru lagi!), dateng juga c Harry!!!

Sekali lagi,YES!!!

Read more
 

2day . . . Design by Insight © 2009